Oct 26, 2008

Laporan 'gado-gado & es cendol' DT in Jakarta part 1

Maaf sudah lama nggak nge-post, maklum sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk penyambutan dan peralatan nonton konser kemarin malam.

Akhirnya setelah semuanya terjadi, rasa lelah bisa dikalahkan oleh rasa puas, senang dan harapan baru untuk bersiap menikmati karya-karya David Tao berikutnya....

Oke ceritanya dimulai dari jadwal kedatangan. Dengan bantuan dari teman yang baik hati, aku dapat info mengenai rencana tanggal dan jam kedatangan rombongan David Tao. Sejak jauh-jauh hari infonya adalah tanggal 23 Oktober 2008. Hmmm... perlu dong mengajukan cuti untuk sehari yang maha penting itu! 22 sore tiba-tiba ada perubahan. David datangnya hari Jumat 24 Oktober jam 1 siang. O..oww! Gimana neehh!

Untung sekali, atasanku selamat ini juga tau kalau aku ngefans berat sama David, dan dia juga tau kalau tgl 25 bakal ada konser David di Sands. Seperti udah diatur sama yang Diatas, aku dibolehin untuk tukar hari cutinya ke Jumat. Sip deh, jadinya 23 tetep masuk, dan 24 baru cuti.

Masalahnya adalah : aku belum dapet partner untuk nemenin ke Bandara untuk nyambut DT. Teman yang baik hati juga berpesan, eh kamu jangan sendirian ya ke bandara, kasian amat nyambutnya sendiri. Duh, gimana dong... Sesore itu di kantor aku sibuk putar otak siapa yang bakal kuajak nemenin .. Akhirnya kepikir satu teman namanya Lia. Aku buruan sms dia, Li kamu masih kerja gak ? Hehe pertanyaan pertama tentu begitu, kalo tiba-tiba ngajak dia bolos kerja kan gak sopan ya namanya... ^_^ Jrengggg... ternyata hoki berat, dia sekarang hanya masuk kerja kalau ada jadwal, dan Jumat adalah bebas tugasnya! Yesss, aku bilang minta ditemenin jemput seseorang di bandara. Sewaktu dia mendesak nanya mau jemput siapa, akhirnya aku bilang ini adalah selebritis Taiwan, mungkin agak childish dengan sedikit mengejar-ngejar nanti di bandara. Thank God again, she didn't complain about the reason.

Sekali lagi beruntung ada teman yang baik hati, dari dia aku bisa dapet nomor telpon fans lain yang berencana jemput di bandara juga. Tanpa menyia-nyiakan waktu, malam itu aku langsung telpon fans ini, dan sambutannya juga positif. Akhirnya kita janjian, aku berdua berangkat dari rumah langsung ke bandara karena lokasinya sudah dekat dari rumahku, sementara dia juga berdua sama temannya berangkat dari Mangga Dua naik shuttle bus ke bandara, ketemu di bandara sekitar jam 12.

Tanggal 24 aku berangkat dari rumah jam sekitar 10.30 (ini bukannya sengaja cocok-cocokin sama lagu DT loh, hehehe). Tapi maklumlah Jakarta, Jumat pula, hari kerja terakhir, siang itu macetnya minta ampun. Mau menuju jalan tol saja antriannya sudah panjang, 2 arah semua merayap. Terpaksa menenangkan diri sendiri. Gimana nggak, jam 12 masih ngantri di ring road Cengkareng. Sewaktu akhirnya masuk tol bandara, fans yang berangkat dari Mangga Dua itu kabarin, mereka sudah sampai di bandara. Itu sekitar jam 12. Aku agak tenang juga, merasa beruntung karena baru jam 12, sedangkan pesawatnya baru nyampe jam 1 siang. Akhirnya sekitar 12.30 sampai juga di bandara. 2 fans yang aku baru kenal ini, namanya Ailing dan Yuli, ternyata orangnya juga menyenangkan. Semangatnya tinggi, meskipun tidak terlalu ngefans, bahkan boleh dibilang tidak terlalu mengenal lagu-lagu DT, tapi mereka tetap setia menyambut DT dan mendukung aku untuk menyambut DT dengan heboh...

Setelah mengisi perut sebentar di Hokben sambil nggak konsen (makanan langsung ditelan aja, gak dinikmati banget), akhirnya aku join lagi bersama kedua fans itu, dan ternyata belakangan ada nambah beberapa fans lagi yang juga mau nyambut. Wah senang juga akhirnya bisa kenal beberapa fans lain yang suka DT juga. Waktu persis menunjukkan jam 1, dan kita sudah ngetem di tempat yang tepat, pintu keluar dari airlines yang ditumpangi DT. Kita sudah bersiap sambil mempersiapkan kamera masing-masing. Tidak banyak fans yang hadir untuk menyambut DT, bagus juga deh, jadi officialnya tidak perlu terlalu khawatir untuk menjaga DT extra ketat. Setelah pesawat mendarat, hati deg-degan mengamati satu per satu orang yang keluar dari balik gerbang arrival, belum juga David. Sambil nunggu, sempat ketemu juga fotografer tabloid Asian Plus. Kocak banget, dia sempat nanya, memang artisnya tampangnya kayak apa sih. Hahah... kebayang gak lucu banget, kalo ternyata belakangan yang dia potret nanti adalah cowok lain dan bukan David Tao... Jadinya kita bercanda-canda aja, sekalian menghilangkan rasa tegang.


Tidak lama menunggu, muncullah David Tao dari balik gerbang itu. Oops, ayo siap-siap. Dari jauh senyumnya sudah mengembang. Dia pakai baju kaos dan jins, dan pakai topi 'No Paparazzi'. Damn... kenapa aku lupa bawa topi itu juga... aku udah punya, dan memang sengaja aku jarang pakai supaya nggak cepat bulukan....




Tangan kiriku memegang kipas warna-warni buatanku sendiri, bertuliskan "Huan Ying Tao Zhe Lai Dao Yin Ni" (selamat datang David Tao di Indonesia), sementara tangan kananku memegang kamera handphone yang sudah di-on dari tadi supaya tinggal di-klik. Semakin dekat David jalan ke arah kami, sambil jalan dia melihat kipasku sambil senyum-senyum dan membisikkan sesuatu ke rekan wanita (managernya? atau asisten?) di sebelahnya. Tiba-tiba incoming call di handphoneku meng-alert camera yang sudah di-on dari tadi ! Bastard!!! Siapa pula ini menelpon di saat penting seperti ini... Ternyata temanku yang tadi pagi aku kabarin bahwa hari ini aku akan jemput DT. Tangan kananku gemetar, gak bisa fokus mencet tombol untuk reject call, aku panik, dan David sampai di hadapanku, dia akhirnya menyalami Ailing dan teman-teman lainnya duluan. Akhirnya aku cuekin aja itu handphone, langsung salamin David say hello, dia sambil terus melangkah, dan guess what, ternyata teman-teman yang lain pun nggak ada yang dengan sukses mengabadikan moment yang cepat banget itu. Hanya sekitar 10 detik, dan semuanya pada terkesima ! David menuju mobil yang sudah tersedia, mobil cantik bernomor cantik milik Sands. Aku sendirian mengikuti dari belakang dan terus mencoba untuk mengambil gambarnya, tapi sayang David sudah tertutupi oleh kru yang jalan bareng dia. Sampai di titik aku udah gak berani lagi mendekat mobilnya tapi pintunya masih terbuka, David yang duduk di belakang bangku supir di sebelah kanan, dari dalam mobil dia melihat kepadaku, dan sekali lagi melambai sambil tersenyum maniiiiss.., sebelum akhirnya pintu mobil ditutup. Brakkk...



Welcome David, I hope you enjoy everything within time you're in town.....



...bersambung deh...

No comments: