ynet Chatting Online 18 Aug 06
David Tao - Bintang Tamu "Celebrity Online" Ngobrol Bareng Netter
translated from ynet
18 Agustus 2005 18:51
MC: hai semuanya selamat sore. Tamu kita di acara "Celebrity Online" kali ini adalah raja R&B David Tao, silakan kalian ajukan pertanyaan.
DT: halo semuanya.
Netter: David, apakah puas dengan antusiasme penonton Shanghai?
DT: puas. sebenarnya sebelum ini seorang teman bilang ke saya bahwa penonton di Shanghai kurang begitu antusias, bakal kurang hot, tapi akhirnya waktu saya belum muncul di panggung, waktu masih prelude pun mereka sudah berdiri dengan penuh semangat, nungguin kemunculan saya. Sejak semula saya pikir penonton Shanghai gak mungkin begitu dinginnya, saya pernah ngadain kegiatan di Shanghai, jadi begitu denger suara mereka rasanya sangat gembira.
Netter: Kapan ngadain konser di Tianjin? Tianjin kan deket sama Beijing, mampir dong di Tianjin.
DT: sebenarnya ada banyak sekali kota yang kali ini pun gak bisa dikunjungi, tapi saat ini ke Beijing, Shanghai. Apakah bisa ke kota lain, mustinya bisa. Apakah saat ini bisa ke Tianjin, saya gak tau. Sebenarnya kadang-kadang bukannya artis dan sponsornya gak mau ngadain konser, kalau di kota itu gak terlalu banyak konsumen yang datang nonton, kalau cuman ada 2 ribuan orang yang datang, ya gak cukup, jadi kadang-kadang kami gak cukup budget untuk menyelenggarakannya.
MC: tapi Tianjin udah deket banget, ada netters yang habis nonton dari Shanghai terus nonton ke Beijing juga.
DT: kalau penonton dari Tianjin datang, saya harap bisa datang nonton ke Beijing.
Netter: sebenarnya seringkali kami mungkin hanya tertarik pada musik yang kamu kerjakan, kami pikir mungkin kamu lebih berharap agar kami menelaah lirik yang kamu buat, pengalaman orang kan gak sama, lirikmu kebanyakan dikemas dalam love song, orang yang mengerti bakal langsung mengerti, tapi yang gak ngerti ya selamanya gak akan mengerti.
DT: waktu saya mengerjakan musik, kadang-kadang mikir, OK apakah orang lain akan cukup mengerti apa yang saya katakan sebenarnya, kadang saya pakai love song, kadang pakai suatu cerita dalam kemasan sebuah lagu. Misalnya lagu "Xiao Zhen Gu Niang" 小镇姑娘, bukan menceritakan kisah nyata, tapi menceritakan pandangan saya terhadap dunia yang sangat sederhana, sangat simple, yang lebih penting lagi adalah nilai-nilai terhadap hal-hal yang sederhana. Ada lagi beberapa lagu pesannya tersirat, pendengar yang mengerti bisa menikmati lagu ini. Waktu kecil saya denger lagu "Lu Gang Xiao Zhen" 鹿港小镇 saya gak ngerti artinya apa. Saya cuma taunya "Taipei adalah rumahku..." 台北是我的家. Tapi maknanya apa saya gak ngerti, belakangan saya menyadari, ternyata lagu ini ada kisahnya, menceritakan masalah masyarakat, dengan mengkritik juga bisa, tentang problema juga bisa. Tapi, waktu itu saya umur 10 tahun bisa menikmati lagu ini, sekarang orang berumur 30, 40 tahun pun bisa menikmati lagu ini. Jadi, musik bisa punya banyak gagasan/ide, sebaiknya begitu.
Netter: di album yang terbaru "Tai Ping Cheng Shi"太平盛世/The Great Leap apakah ada lagu yang tidak terlalu dipahami oleh pendengar?
DT: ada lagu "Sun Zi Bing Fa"孙子兵法/Art of War, banyak orang berkomentar lagu yang nge-rock ini mengkombinasikan musik tradisional dengan musik simfoni barat, tapi sebenarnya lagu ini berbicara apa. Kalau melihat liriknya, seperti sebuah lagu yang anti peperangan, betul, ada pesan anti perang di dalamnya, misalnya disebutkan "kenapa saat ini banyak sekali hal yang di-gosip-kan, misalnya musim ada 4, tapi saya sama sekali belum pernah melihat pergantian musim", mungkin dunia masa depan karena peperangan, karena kita tidak menghargai lingkungan kita, kita akan kehilangan banyak sekali keindahan natural. Tentu saja lagu ini punya sisi lain, keprihatinan saya sendiri, yaitu kita sendiri, manusia kita, terutama kita bangsa Cina, bisakah kita di masa depan lebih bersatu, ini topik yang saya sangat prihatin-kan, tentunya dalam lagu gak bisa disebutkan dengan gamblang. Tapi inilah kenapa saya menambahkan sentuhan tradisional pada gaya klasik di lagu Art of War ini, elemen dunia timur dan barat saling berpadu, saya harap pesan ini bisa tersampaikan.
Netter: kami merasa konser di Shanghai ini lumayan, tapi sebagian penonton melaporkan kamu bicara gak terlalu terdengar jelas.
DT: malam itu sangat istimewa, waktu saya tampil membawakan lagu penonton bisa dengar dengan jelas, waktu saya ngomong sedikit kurang jelas. Saya rasa bukannya saya suara kecil, saya rasa saya ngomong udah kencang. Mungkin karena musiknya sangat keras, jadi waktu saya ngomong mikrofon jadi kurang kuat. Kalau gitu saya minta maaf, di konser berikutnya tentu akan diganti, tapi ini gak ada hubungannya dengan akustik kami, karena akustik kali ini penonton yang datang, yang mendengar dan melihat pun tahu, peralatan akustiknya luar biasa bagus, boleh dibilang sound sistem konser yang terbaik. Saya rasa tentu ada kalanya ada keterbatasan tempat, begitu luas tempatnya, mungkin saja ada problem echo atau pantulan, masalah-masalah di lapangan.
MC: Tapi di Beijing masalah ini bisa diselesaikan, indoor
Netter: perbedaan terbesar konser kamu dengan yang artis lain, artis lain hanya menyanyi gak sambil ngomong, sedangkan kamu memperhatikan interaksi dengan penonton. Waktu itu kamu ngomong banyak ?
DT: Saya rasa, saya sendiri sangat menyukai interaksi dengan penonton, satu konser, satu lagu satu nyanyian gak begitu berarti. Yang sulit adalah berbaur dengan penonton, sayang sekali kalau gak berkomunikasi.
Netter: tiap pagi saya suka sekali dengar "Dao Gao Liang Chen"祷告良辰. Cuma penganut Kristen yang bisa menyelami makna seperti ini, apakah inspirasinya dari agama sampai membuat lagu ini?
DT: agama memberi saya sangat banyak kekuatan, ada orang belum percaya, ada orang Buddha, Katolik, dan lain-lain, saya sendiri merasa, dalam kehidupan ini setiap orang seharusnya mempunyai kekuatan, dari manapun kekuatan itu berasal, ada orang yang dari musik mendapat kekuatan, tak perlu harus mempercayai suatu agama. Ada orang yang dapat kekuatan dari rumahnya, ayah ibu, teman-teman. Menurut saya, agama selain memberi saya sebuah target, juga memberi saya kemampuan yang sangat besar, saya harap bisa berbagi kemampuan ini dengan kalian semua. Adakalanya kamu menghadapi suatu masalah, sebuah lagu yang sejak semula gak terlalu hits "Hu Die"蝴蝶/Butterfly dari album "Hei Se Liu Ding"黑色柳丁/Black Tangerine, tapi banyak orang bilang ke saya harus dinyanyikan di konser Shanghai, tapi saya gak nyanyikan di Shanghai. Untuk itu saya minta maaf, semula sudah diatur ada, tapi akhirnya lagunya kebanyakan, lamanya acara sudah dibatasi, lamaan sedikit kami dikenakan denda ratusan juta, jadi kami harap bisa mengatur dalam batas waktu tersebut. Nah apakah di Beijing bisa menyanyikan lagu Butterfly, dengan senang hati saya beritahu kalian, bisa. Mungkin saya harus adakan penyesuaian, mungkin beberapa lagu lain yang dibuang. Lagu ini, Butterfly, jika diperhatikan liriknya, seperti sedang menceritakan seorang kekasih, orang yang dicintai, tapi sesungguhnya lagu ini ditulis karena kepercayaanku pada agama. Kenapa banyak orang begitu menyukai lagu ini, saya pernah terkesan satu teman di internet, saat ia merasa putus harapan hidup, saat ia mencoba bunuh diri, ia mendengar Butterfly, lagu ini memberinya kekuatan besar. Saat saya tulis lagu ini juga dalam keadaan putus asa, waktu itu gak sampai mencoba bunuh diri, waktu saya mengerjakan Hei Se Liu Ding rasanya sangat putus asa, bertanya diri sendiri mau melanjutkan kerja di musik atau gak, keluar dari perusahaan, ada manfaatnya gak, maka ditulislah Butterfly ini. Setelah lagu ini selesai ditulis, orang lain yang gak ngerti motivasi saya maupun yang gak tahu keadaan saya saat itu, bisa menerima pesan yang tersirat, didukung seperti ini, mendapat kekuatan seperti ini, saya merasa ini adalah kekuatan sebuah musik.
Netter: waktu itu tampil, melihat penggemar dari berbagai lapisan umur, karena apa tuh?
DT: lagu-lagu saya tidak secara khusus ditujukan untuk ngetrend atau populer, tapi ada beberapa hal benar-benar merupakan hal baru bagi sebagian orang, lalu ada R&B dan lain-lain di dalamnya, anak muda sangat menyukai ini, berada di jalur pop. Tapi dalam beberapa lagu, mungkin karena dalam liriknya menceritakan mungkin orang bekerja, mahasiswa, bahkan orang yang lebih dewasa mungkin usia 40 tahunan juga masih terwakili, karena yang tertulis di dalamnya mengenai banyak sekali cerita perjalanan kehidupan manusia. Jadi saya rasa mereka bisa mengerti, mereka jadi bersimpati. Cerita ini juga merupakan kisah saya sendiri, perasaan cinta, patah hati, pemahaman, pengamatan yang saya alami sendiri.
Netter: Waktu kami nyanyi "Jiu Shi Ai Ni"就是爱你 bersama dengan kamu sangat mengharukan, malam itu kapan saat yang paling berkesan?
DT: malam itu keseluruhan penampilan lumayan tegang, saat yang paling mengharukan, lagu pertama sangat mengharukan, karena penonton semua menyanyi bersama saya, mereka bernyanyi sangat kencang, bahkan sampai suara saya sendiri gak kedengaran pun gak apa-apa, karena kalau banyak orang bersama kamu berdiri di lantai yang sama, perasaan itu sangat istimewa, perasaan saya sama seperti perasaan mereka, mereka juga gembira dan sedikit tegang, tapi di tengah nyanyian mereka membuat rasa tegang dan gembira menjadi lebih gembira, menghapus kekhawatiran, jadinya menyenangkan dan mengharukan. Tentu saja setelah menyelesaikan konser, melihat semua orang berdiri, melihat begitu banyak stik lampu fluor, semua orang melambaikan tangan, saya merasa luar biasa kagum.
Netter: Saya pertama kali menonton konser besar, belum pengalaman, semula hanya suka lagu kamu, tapi setelah melihat jadi tergila-gila sama kamu, terlalu terobsesi.
MC: saya juga suka. Waktu kita interview kamu bilang nyasar, semula jadi produser, orang belakang, tapi sekarang orang-orang merasa kamu dilahirkan untuk jadi seniman, gimana bisa sampai seperti sekarang ini?
DT: Masalah ini. Hal ini terima kasih pada teman-teman penggemar, kekuatan ini berasal dari teman-teman semua. Kalau kamu berada di atas panggung, ada banyak orang memberimu begitu banyak kasih, begitu banyak dukungan, akan memberimu kepercayaan diri yang besar, juga akan memberimu lebih banyak tenaga. Sebenarnya begini memandangnya, mereka melemparkan 'dukungan' pada kamu, kamu lemparkan 'hiburan' ke mereka, energi yang mereka terima dilemparkan lagi pada kamu, dengan sendirinya 'timbal balik' ini akan makin bertambah, akan berubah jadi hal yang lain. Jadi, saya yang sekarang ini, mungkin setelah naik panggung, perlahan-lahan saya lihat diri sendiri berubah menjadi orang yang berbeda, barang yang berbeda, bisa menerima bisa memberikan energi semacam ini. Tentu saja saya rasa atmosfer dalam konser saya, bicara jujur, saya lihat di konser orang lain, agak berbeda. Walaupun saya punya "stage plan", ada busana yang terencana, ada asisten yang sangat menyenangkan, tapi begitu menerima energi ini, selain busana dan panggung apapun juga jadi beda dengan artis lain. Malam itu di Shanghai tampil 2-3 jam, saya harap di Beijing juga tanggal 10 September penonton bisa merasakan kasih dan haru. Ini bukan karena David Tao sendiri yang tampil, tapi bersama penonton selama 2-3 jam. Buang perasaan yang tak enak untuk malam itu, rasa khawatir, rasa kesal, rasa marah, buang semua, 2-3 jam itu kita bergembira bersama, setelah itu baru kita kembali ke urusan kita masing-masing.
Netter: kamu selalu sangat rendah hati, sekarang orang yang benar-benar mengerjakan musik cuma sedikit, kuharap kamu tetap seperti itu.
DT: terima kasih, akan saya usahakan
Netter: kamu merasa di dalam album yang kamu kerjakan sekarang, yang paling memuaskan mengerjakan punya sendiri atau mengerjakan orang lain punya?
DT: saat saya mengerjakan album punya sendiri maupun orang lain, sikap saya sama saja, saya mengerjakan suatu hal, pertama hal yang memuaskan diri sendiri, kedua bekerja memuaskan artis lain, hal yang dia senangi. Tentu saja waktu saya mengerjakan hal-hal untuk diri sendiri, saya tidak perlu berpikir begitu banyak, misalnya cocok atau tidak cocok, kalau saya seorang perancang, desainer, saya membantu orang lain merancang busana, saya perlu memikirkan mungkin perutnya besar, harus disamarkan. Tapi mengerjakan rancangan musik sendiri gak akan begitu banyak kekhawatiran, kamu jelas-jelas tahu diri sendiri bisa nyanyi atau gak, hal seperti ini dulu pernah dikerjakan atau gak, suka atau tidak suka, jelas tahu sendiri. Tapi saya harus akui, mengerjakan album sendiri memberi kepuasan lebih besar dibandingkan membantu orang lain. Karena saya tidak khawatir, saya mau bicara apa ya bicara apa adanya. Ada lagu yang mengkritik suatu masalah atau menceritakan suatu hal, atau kisah cinta, lebih fleksibel, kalau lagu yang saya buat untuk orang lain mungkin dia gak suka, atau sedikit tabu, atau menyanyikan tidak sesuai kebiasaan, tapi kalau lagu untuk saya sendiri, gak perlu memikirkan begitu.
Netter: waktu itu kamu nyanyi "Ai Wo Hai Shi Ta"爱我还是他/Who Do You Love benar-benar bagus, bikin saya menangis..
DT: lagu ini sungguh-sungguh sebuah lagu yang mengisahkan penderitaan terhadap cinta dan perasaan. Jadi, waktu saya menulisnya, waktu menuliskan liriknya banyak sekali mencurahkan perasaan dan isi hati.
MC: katanya kamu merancang panggungdisesuaikan dengan lagunya juga, sangat teliti ya?
DT: di dalam konser saya harap bisa sederhana sekaligus powerful, karena itu segala sesuatunya harus diselaraskan dengan musik, dicocokkan dengan musik, tidak harus mewah dan glamour, melainkan visualisasinya harus direncanakan sejalan dengan musiknya.
Netter: saya cowok berusia 17 tahun ingin bekerja di musik, bisakah kasih petunjuk untuk saya?
DT: saya jadi teringat satu lagu, "ia seorang pemuda berusia tujuh belas tahun...", Dunia ini milik kamu, kamu memiliki masa yang tak terbatas untuk mengerjakan duniamu. Untuk siapapun yang mau kerja di bidang musik, baik sebagai pencipta, penyanyi, akhir-akhir ini kita tahu yang lagi beken "Super Girls".
MC: minggu lalu seorang peserta Super Girls menyanyikan lagu kamu bagus sekali.
DT: Dia pendatang baru yang menghubungi saya, pendatang baru yang saya ingin temui, dengan kata lain, sikap yang baik itu sangat penting, memang sikap yang sehat itu paling penting. Misalnya kamu setelah dewasa jadi sangat ganteng, sangat cantik, bernyanyi sangat pintar, kamu cowok berbakat, cewek berbakat, tapi kelakuanmu gak baik, selalu hanya memikirkan ketenaran, jadi nomor satu, gak rendah hati, sangat egosentris, egois, sebenarnya kamu sudah gagal setengah jalan. Saya rasa kamu harus tahu, kamu harus yakin pada kemampuan sendiri, tapi sekaligus, ketekunan dan sikap yang sehat adalah sangat penting. Tekun artinya kamu mengerjakan apapun kamu harus tekun, tapi saya rasa sikap, jika kamu tidak berhasil, sikapmu bagaimana. Banyak orang sewaktu gagal, kelakuannya menyebalkan, artinya orang seperti ini tak mengerti bagaimana menikmati musik saya, sikap seperti ini tidak benar. Jika kamu sangat berhasil, kamu akan merasa saya adalah yang paling hebat sedunia, saya bisa mengalahkan siapapun, menggagalkan siapapun, kalau saya mau nomor satu, saya harus nomor satu. Mungkin ada satu masa, dalam bidang usaha saya, saya pernah mengerjakan yang nomor satu, mungkin misalnya Steven Spielberg nomor satu dalam bidang sutradara yang dia jalani, tapi tidak selamanya nomor satu. Saya rasa berusaha mengerjakan yang terbaik, keberhasilan 100% tergantung pada sikap.
Netter: seberapa jauh kamu tahu "Super Girls"?
DT: istilah ini setiap hari kita ucapkan, cool banget. Saya tahu sedikit, pernah nonton, bentuk acara ini sangat populer, ada banyak kompetisi bakat baru, bertekun dan kerja keras untuk tampil menjadi bintang penyanyi. Seperti yang saya bilang, seharusnya menjaga sikap yang baik, tak masalah kamu bukan nomor satu, nomor dua, semuanya juga pemenang, karena sudah punya ketekunan menjalaninya. Saya melihat beberapa peserta sangat hebat, di setiap propinsi setiap kota memunculkan bibit baru, saya rasa ada harapan untuk musik Mandarin.
MC: ada gak pendatang baru yang kamu lihat lebih baik?
DT: saya mendukung Bi Bi (Zhou Bi Zhang). Dia menyanyikan lagu saya, penonton seharusnya mendukung dia lebih banyak, lagu David Tao tidak mudah dinyanyikan, kalau dinyanyikan dengan baik berarti keahlian menyanyinya luar biasa. Tapi untuk peserta yang lain, bukan hanya menyanyikan lagu, juga harus melihat suasana panggung, keadaan penonton, juga harus melihat apakah benar-benar bisa membawakannya dengan baik, lagu yang sulit kalau dinyanyikan dengan baik, belum berarti sangat baik, tapi kalau lagunya sangat mudah, boleh juga menyanyi dengan segenap hati.
Netter: katanya waktu kuliah kamu ambil jurusan psikologi, menurut kamu kurikulum psikologi apakah membantu dalam peran kamu sebagai artis?
DT: sangat membantu. Karena menjadi artis, setiap hari mengerjakan sesuatu menghadapi orang yang berbeda-beda, menghadapi kru dan penggemar, menghadapi orang-orang di perusahaan rekaman. Yang paling sering, banyak orang menganggap, kalau kamu mengerti psikologi, kamu bisa melihat apa pikiran saya. Kalau begini, saya gak jadi penyanyi, saya jadi peramal aja, nah itu ya gak mungkin. Saya belajar psikologi, jadi motivasi saya terhadap orang lain, dia mau apa atau gak mau apa, terhadap bahasa tubuh jadi lebih perhatian dan peka. Kita sering bercanda, kalau seorang cowok mau tahu cewek suka sama dia atau gak, waktu kencan lihat saja bagaimana posisi telapak tangannya, kalau tangannya menggenggam maka dia menolak kamu, tapi kalau telapak tangannya terbuka mungkin dia ada hati sama kamu. Tentu saja, ini bahasa tubuh, bagaimana bawaan perangai dari keluarganya dan lain-lain bisa dimengerti lebih banyak. Menurut saya sangat baik, bisa jadi bijaksana, untuk bisnis pun jadi bagus.
Netter: bagaimana kamu menyeimbangkan antara isi musik dengan bentuknya?
DT: pertanyaan ini sangat sulit, yang jelas pertanyaan ini bisa menjadi topik diskusi, baik orang musik atau orang musik pop bisa ikut berdiskusi. Saya merasa popularitas sekarang perlahan-lahan telah berubah, sekarang pengertian populer dengan 10 tahun, 30 tahun, 60 tahun yang lalu gak sama lagi, di Shanghai dan Beijing, New York, Perancis, popularitas berbeda maknanya. Kamu sadar, kita dulu punya banyak trend yang berbeda, tapi saya merasa sekarang ada satu masalah, yaitu popularitas di seluruh dunia perlahan-lahan diubah menjadi hal yang sama. Ini mungkin bukan hal yang bagus, perlahan-lahan kita akan kehilangan warna dari masing-masing tempat, dan selera dari tiap-tiap hal. Misalnya kita bicara yang kelihatan, dulu di Shanghai dan Beijing di kedua kota ini, sebutlah 10 tahun yang lalu, kamu mau makan makanan yang pedas sekali susah banget, apalagi Shanghai, di Shanghai seleranya lebih manis asam, di Beijing tidak terlalu pedas, tapi sekarang di Beijing dan Shanghai ada banyak sekali sayuran Sichuan, makanan Xiangjiang, seleranya juga sudah mulai berubah. Di musik pun sama, bagaimana tetap mempertahankan gaya musik sendiri, cara berpikir, tapi juga untuk menjadikan sesuatu ngetrend, kadang harus melalui suatu ujian. Tentu saja saya rasa kalau saya bilang saya sepenuhnya tidak bergantung pada popularitas, mengerjakan hal yang gue banget, tetap bisa muncul trend populer. Yang ini populer suatu saat gak populer lagi, orang-orang mengerubuti satu hal yang populer, bagaimanapun populernya, tetap rahasia, karena mengerjakan (style) sendiri. Jangan mengikuti arus, lakukan sendiri, tunggu suatu hari trend populer beralih kepada kamu, lalu kamu jadi terkenal deh.
Netter: Luo Da You 罗大佑 adalah orang musik yang jadi panutan kamu, sebentar lagi dia mau konser di Beijing, kamu mau kasih dia dukungan apa?
DT: Saya rasa Kak Luo Da You adalah orang yang penuh cinta, sangat mencintai manusia, sangat mencintai orang China, sangat mencintai musik. Saya merasa dengan mengenal Kak Da You kadang mengerjakan musik bersamanya merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan, saya percaya dia bisa terus membuat musik-musik baru, juga terus membimbing kawan-kawan yang membuat musik dan mencintai musik, saya juga berharap ada lebih banyak kesempatan bekerja sama dengannya. Kak Da You, maju terus!
Netter: David, nyanyikan sepenggal lagu Butterfly dong, kan di konser gak nyanyi, kamu tahu saya sedih banget ?
DT: bukannya saya gak mau nyanyiin Butterfly, saya beneran takut nyanyiin Butterfly, lirik lagunya sepanjang lagu gak ada yang diulang, jadi kalau nyanyiin live saya sendiri stress, khawatir salah nyanyi. Sekarang pun kalau kamu minta saya nyanyi, saya paling bisa cuman nyanyiin melodinya aja, karena liriknya saya gak inget. Tapi yang saya inget dalam liriknya, kenapa pakai kupu-kupu, kalian tahu, kupu-kupu waktu sebelum berubah jadi kupu-kupu itu lebih jelek, mungkin kalian gak terpikir mau mengambilnya, setelah berubah jadi kupu-kupu kalian mau menangkapnya, contoh perubahan kupu-kupu ini adalah cerminan keadaan kita semua saat mengalami keputus-asaan, patah semangat, saat kita menemukan kepercayaan diri, saat kita mempunyai kekuatan untuk terbang, kita bagaikan kupu-kupu yang sangat cantik, bukannya kepompong.
Netter: Kamu mau bikinin lagu untuk "Super Girls"?
DT: belum ada rencana. Teman-teman Super Girls, kalau suatu hari kalian sudah sangat terkenal, jangan lupakan saya. Saya mendukung kalian, saya mendoakan tiap kontestan tetap bekerja keras, saya berharap teman-teman yang mendukung mereka bersikap positif dalam mendukung mereka, jangan menyumpah-nyumpah, mereka semua benar-benar bekerja keras dan hebat.
Netter: pekerjaan itu penting, tapi harus memperhatikan badan juga. Menurut penggemar yang menyayangi kamu, yang penting adalah kamu dan lagu-lagumu.
DT: benar.
Netter: penggemar yang senang sama kamu sangat loyal ya...
DT: (ketawa)
Netter: kemarin saya baru putus, jadi ngerasain "Ji Mo de Ji Jie"寂寞的季节/Season of Loneliness
DT: (ketawa)
Netter: kapan kamu mau mewujudkan impian bikin film?
DT: gak terlalu cepat, untuk saat ini musik aja. Semua urusan yang berhubungan dengan musik tetap berlanjut, dikerjakan dengan lebih baik. Urusan film saya pernah katakan, sekitar umur 40 kurang lebih, saya harap bisa benar-benar terjun ke bidang film ini. Urusan film bukan main-main, sekali lagi dengan dukungan kalian, saya harap bisa menyutradarai dan menulis skenarionya. Karena saya gak mau disebut seorang yang ambil kesempatan, main di film, menguasai televisi, sedikit ini itu, saya harap setelah selesai membuat musik, sepenuhnya 100% konsentrasi di film, terikat di film, terjun di film.
Netter: David kalau ke KTV apakah nyanyiin lagu sendiri?
DT: tentu saja gak nyanyiin lagu sendiri.
MC: kenapa?
DT: udah muak lah, narsis banget. Saya kan udah nyanyiin berkali-kali, sudah bosen dong.
MC: kalau gitu nyanyiin lagu siapa?
DT: kebanyakan lagu barat oldies. Ada teman yang bilang mau nyanyiin lagu saya, saya bilang lewat aja, ngeliat MTV yang dulu-dulu rasanya mau keluar ruangan aja. Jadi kalau saya lagi sama-sama temen, mereka juga gak milih lagu saya, kalau saya gak ada baru mereka mulai pilih lagu saya.
Netter: saya ulang tahun tanggal 10 September, saya yakin banyak fans yang hari itu datang nonton konser, boleh dong nyanyiin lagu ulang tahun?
DT: hari itu juga hari Guru, juga ada fans yang guru, saya yakin ada, semua orang bakalan angkat tangan. Gini deh, semua lagu saya nyanyiin.
Netter: pernah berpikir membuat album bahasa Inggris?
DT: untuk saat ini tidak terpikir. Bahasa Inggris bagi saya bahasa yang sangat familiar, tapi Mandarin adalah bahasa ibu, saya harap selain membuat lagu untuk penggemar yang suka mendengar lagu saya, juga berharap bisa membuat musik Mandarin yang baik, juga berharap musik saya sendiri dapat diterima baik di Asia, jadi untuk saat ini sudah cukup banyak album bahasa Inggris, atau untuk konsumen di luar negeri kemungkinan belum.
Netter: katanya setelah konser kamu di Shanghai, kamu minta saran dari ibu kamu cara bernyanyi opera?
DT: iya. Saya diskusi dengan ibu, gimana kalau konser di Beijing sedikit nyanyiin lagu opera Beijing, apalagi saya sangat familiar dengan opera Beijing. Walaupun saya gak begitu fasih, gak begitu paham, urusan ini minta diajarin ibu saya, ibu kasih beberapa pandangan, mendengarnya agak menyeramkan, karena ibu bilang, kamu boleh nyanyiin sepenggal peran cowok, sepenggal peran cewek, saya pikir ini bakalan sulit deh. Jadi saya sedikit menyesal, kenapa waktu kecil gak pernah belajar opera benar-benar sama Ibu, sekarang harus kerja keras, perhatikan saya mampu gak latihan, kalau latihan sudah benar nanti bisa tampil untuk teman-teman di Beijing.
Netter: di konser Beijing nanti bakal ada kejutan apa?
DT: kalau mau melatih opera Beijing tentu harus tampil bagus untuk kalian. Banyak penggemar Beijing suka Rock, saya sendiri juga suka, saya harap bisa menambah lagu rock untuk di konser nanti, karena itu mungkin akan nyanyiin lagu rock yang berpengaruh besar terhadap saya.
Netter: konser di Beijing nanti apa bedanya dengan yang di Shanghai, pilihan lagunya?
DT: akan berbeda, kalau ada pergantian lagu, akan ada lagu dari grup band lain, seharusnya ada Butterfly. Sebenarnya akan ada beberapa penggantian, apakah keseluruhan daftar lagu berbeda ya gak mungkin, tapi akan ada beberapa yang beda. Saya yakin suasana di konser Beijing nanti mustinya sih meledak banget, saya harap semua orang gembira dari lagu pertama sampai lagu terakhir.
Netter: kalau konser sudah habis, kamu ngerjain apa lagi?
DT: konser World Tour ini juga ada masanya, terus sampai bulan April atau Mei tahun depan, sekarang mungkin gak banyak waktu untuk liburan, sewaktu konser, saya mau lanjut mengerjakan album berikutnya. Saat ini saya harap album berikutnya di awal tahun sudah bisa keluar. Dalam konser setiap ada waktu senggang ya mengerjakan itu.
Netter: apakah akan keluarkan video versi konser?
DT: kemungkinan iya, tapi gak akan secepat itu, paling cepat juga 3-4 bulan.
Netter: kamu pernah bilang umur 40 akan bikin film yang disukai sendiri, perlahan-lahan akan meninggalkan musik, kami tahu mengerjakan film memerlukan waktu yang sangat lama, apakah berarti 4 tahun lagi akan berhenti, kalau iya kami bakalan sedih karena berkurang 1 orang pemusik, musik kan anugerah dari Tuhan yang paling indah...
DT: sama sekali berhenti tidak juga, hanya saja saya kan sudah 10 tahun membuat musik. Menurut saya, sangat berharap bisa membuat film, juga berharap dapat restu dari kalian semua, mungkin saja saat ini berkurang 1 orang David Tao dari dunia musik, tapi mudah-mudahan muncul lebih dari 1 orang David Tao di dunia film. Tentu saja kalau saya bisa dibagi dua, belah diri jadi dua atau meng-kloning David Tao, yang itu ngerjain musik, yang itu ngerjain film, tentu aja gak bisa. Tapi target saya tetap mengerjakan segala hal dengan baik, saat ini masih musik. Bisa saja di film saya muncul karya musik saya, atau saya membuat sebuah film musik, bisa saja, atau sebut saja kalau saya membuat film yang umum, tapi original soundtracknya saya yang produseri, dan lain-lain, mungkin saja.
Netter: kamu sendiri suka film yang jenis apa?
DT: film bagi saya yang penting ceritanya, misalnya kita bilang ada banyak jenis musik yang berbeda-beda, ada jazz, R&B, Rock, film juga begitu, ada drama, ada action, suspense, saya harap setelah melihat film saya, tidak terlalu banyak ledakan, spesial efek, saya harap setelah nonton kita bisa berpikir.
Netter: sesudah mendengar musik kamu, sepertinya berkarakter dan punya daya tarik, apa alasan kita menyukainya?
DT: kayaknya sih gak ada daya tarik, tapi karakter sepertinya ada sedikit. Saya rasa saya adalah orang yang punya idealisme, pemimpi, saya gak bilang apa yang saya kerjakan itu bagus-bagus, karena saya rasa bagi setiap orang definisi bagus itu beda-beda, definisi indah juga berbeda. Tapi saya rasa saya sangat sungguh-sungguh mengerjakan musik, dalam hal ini saya juga sedikit bingung, kadang-kadang ingin menyerah, tapi saya masih bisa terus mengerjakannya, saya juga tidak terbawa arus, ini mungkin alasan kenapa kalian bersedia mendukung saya, karena kalian bisa melihat, saya tidak terlalu kompromi dengan pasar.
Netter: musik kamu begitu tulus dan punya kekuatan menggebrak, saya sangat senang bisa belajar bahagia melalui musik kamu, merasakan bahagia, terima kasih karena kamu memberi saya kekuatan saat putus harapan. Beritahu saya apa hal yang paling kamu suka dan paling tidak suka?
DT: pertanyaan ini sangat besar. Yang paling disukai rata-rata sama lah, yang sederhana aja, saya suka lihat mobil, suka beli mobil, juga menyetir mobil. Banyak orang tanya, kamu suka nyetir mobil apa, saya suka mobil sport, saya suka kecepatannya, saking cepatnya sampai orang di sebelah saya pucat, ingin keluar dari mobil untuk ke WC. Menurut saya yang utama saya suka perasaan cepat itu, tidak terkekang, perasaan bebas, itu bisa didapat dari menyetir mobil. Paling gak suka mengerjakan apa, saya rasa kadang-kadang ini sebuah kontradiksi, kadang saya sangat gak suka musik, waktu saya mengerjakan musik saya merasa saya punya hubungan cinta dan benci dengan musik. Kalau lagi suka, kadang sampai tergila-gila, jadi saya membuat lagu, mencari nada, terus dicari, akhirnya ketemu, rasanya bahagia banget, tapi bahagianya segini banyak, kesulitannya lebih banyak lagi. Jadi mengerjakan musik ada kalanya beban mental sendiri, tapi sebentar-sebentar berhenti, itu juga bisa memberi kesenangan bagi saya, selain mendapat kebahagiaan di musik, kalau banyak teman bisa melihat refleksi diri mereka dalam lagu saya, rasanya juga sangat bahagia.
Netter: katanya kamu mau beli rumah di Beijing, saya mau tanya, sekarang banyak pemusik sedikit demi sedikit datang ke Beijing, gimana pandangan kamu?
DT: saya rasa kalau saya beneran pindah ke Bijing, tinggal di Beijing sementara, tentu saja berharap bisa berinteraksi dengan pemusik di sini. Saya yakin pemusik yang ada di Beijing juga belum tentu orang Beijing, bisa saja dari berbagai tempat lain datangnya. Karena bisa dibilang Beijing adalah pusat kebudayaan orang China, pemusik kelas berat dan para pemikir, produser semua ada disini, jadi di sini nuansa dan atmosfernya sangat spesial, bisa datang ke sini dan berbagi dengan kalian semua, kesempatan yang sulit diperoleh. Yang diharapkan para pembuat musik adalah apresiasi, mungkin orang-orang mengkritik musiknya, dengan begini baru bisa berkembang. Saya sering bilang, kalau kalian melihat orang yang seperti David Tao di jalan-jalan besar di Beijing, jangan ganggu dia, karena mungkin itu saya. Mungkin saja saya sedang menikmati pelan-pelan kota yang kuno dan indah ini.
Netter: apakah kamu pernah memikirkan akan benar-benar stop menulis lagu untuk orang lain, lalu keluarkan satu album lagi, supaya kita lebih memahami kamu?
DT: pernah memikirkan, sebenarnya lagu yang saya bantu buat untuk orang lain itu sangat banyak, pernah terpikir juga. Tapi ada sekelompok orang bilang, kami gak mau dengar hal seperti ini, kami mau dengar karya asli. Gimana ya, sedang saya pertimbangkan.
Netter: "Ai Hen Jian Dan"爱很简单/I Love You, setiap dengar lagu ini rasanya terharu, bagaimana kamu bisa menyanyikan dengan begitu menghayati?
DT: lagu dari album pertama ini waktu saya menyanyikannya gak memerlukan banyak teknik, lagu yang sangat sederhana. John Lennon sewaktu bernyanyi, beberapa lagu bisa memberinya seorang isteri. Waktu saya menulis lagu juga ada perasaan tertentu di dalam.
Netter: Season of Loneliness, I Love You, Who Do You Love, apakah ditulis berdasarkan pengalaman pribadi juga?
DT: benar. Sebenarnya bukan menggambarkan suatu rasa cinta atau seseorang tertentu, melainkan refleksi pada masa itu, refleksi perubahan hati saya pada masa itu.
Netter: kenapa kamu gak suka main electronic game?
DT: karena saya malas bermain, mudah saja. Ada masa waktu saya kecil sangat suka bermain, tapi saya menyadari, kenapa temen sepermainan waktu kecil lebih baik dari saya, akhirnya saya pikir ya sudah lah, gak usah bersaing dengan mereka, lebih baik main yang lain saja, akhirnya makin besar makin malas main, sekarang bener-bener gak pegang remote itu.
Netter: kamu suka menyetir mobil tentunya cocok banget ya?
DT: sekarang game elektrik ada delapan hal harus dimainkan, ada juga yang campuran. Tapi yang saya mainkan sangat sederhana.
Netter: ayah kamu di salah satu acara di Taiwan bilang IQ kamu melebihi mereka, katanya juga kamu suka melihat buku-buku kuno China, termasuk "Lao Zi"老子/Father, "Dao De Jing"道德经, bagaimana kamu mengapresiasi diri sendiri, termasuk dalam hal perasaan, bisnis?
DT: ada sedikit hubungan dengan "Dao De Jing" dan "Lao Zi", secara alami saja. Sebenarnya didapat waktu saya kuliah, karena spesialisasi saya psikologi, saya berkutat dengan buku-buku filosofi, di filosofi ada Kong Meng Zi, Lao Zi dan lain-lain di dalam tradisi China, kamu akan menyadari bahwa kita ini sangat menitikberatkan pada kealamian, bangsa yang berserah pada alam, pada keberuntungan. Jadi karena itu, saya rasa waktu kuliah saya menyadari banyak hal yang tak bisa dipaksakan, kamu ya tetap kamu, kalau bukan kamu ya selamanya bukan kamu, baik dalam hal perasaan, pekerjaan, bahkan kadang-kadang dalam membeli mobil juga sikapku begini, kalau bukan saya ya bukan saya. Kalau menyukai seorang wanita, sampai mati mencarinya juga gak ada guna, tak akan ketemu, suatu hari kamu gak memikirkannya tiba-tiba muncul di depanmu. Musik juga demikian, kenapa saya menunggu, sejak merilis album pertama tahun 97 sampai sekarang sudah 8 tahun baru mengadakan konser di Beijing, Shanghai, padahal saya sudah lama kepingin, tapi kan gak bisa asal mau terus langsung menggelar konser, atau karena gak sabar lantas bikin konser.
Netter: Musikmu membuat kami tersentuh, juga mendapatkan target yang selama ini dicari, apa target kamu di bidang musik?
DT: membantu orang-orang mendapatkan target dirinya sendiri. Karena sebenarnya saya sendiri menemukan mimpi saya melalui musik, pemikiran, buku, dan film orang lain.
Netter: Bi Bi dalam penampilannya yang terakhir di Super Girls menyanyikan lagu kamu "Ai Hen Jian Dan", apakah ada saran tertentu?
DT: gampang aja, waktu menyanyi, tuangkan perasaanmu sesungguhnya, jangan berpikir tiap lagu harus dinyanyikan dengan baik, harus hati-hati dengan pengucapan, jangan, lagu ini bukan tentang itu, melainkan tentang perasaan yang seketika, bisa gugup, bisa sedih, kalau bisa bernyanyi dengan menunjukkan hal tersebut maka bisa membuat orang terharu.
Netter: kamu bintang Cancer ya? menurut bintangmu apa keistimewaan kamu?
DT: mestinya sih Cancer yang umum, sayang keluarga, melindungi diri sendiri.
Netter: kamu ingin bekerja sama dengan pemusik siapa?
DT: pemusik yang saya kagumi ada banyak, apakah pasti mau bekerja sama masih tanda tanya. Jadi menurut saya gak khusus mau bekerja sama dengan siapa, kalau ada kesempatan, kesempatan yang wajar, saya rasa OK bisa bekerja sama.
Netter: waktu konser di Shanghai kamu mempersembahkan lagu "Tian Tian"天天 untuk teman wanita yang sangat kamu rindukan, teman wanita kamu itu tipe yang bagaimana?
DT: hari itu temen saya gak datang, saya persembahkan satu lagu untuk dia. Saya kasih tau ya, teman wanita yang saya kagumi itu bagaimana. Saya mengagumi kesuksesannya, pemikirannya, disebut sukses bukan berarti dia manajer atau apa, tapi sukses dalam hal kehidupan, punya pemikiran sendiri, harus mandiri, bisa mengurus diri sendiri, juga bisa mengurus temannya dan keluarga.
Netter: dalam perjalanan musik kamu, siapa selebritis yang paling banyak memberi pengarahan untuk kamu?
DT: ayah saya yang nomor satu memberi saya arahan, karena ayah saya mengajarkan banyak hal pada saya, dia mengajarkan saya bagaimana menyanyikan lagu, bagaimana berakting, hal-hal seperti itu, yang paling penting dia mengajarkan saya bagaimana menjadi orang, bagaimana menghadapi kehidupan. Kalau mau dibilang pemusik, band "Jia Ke Chong", mereka memberi saya pengaruh yang sangat besar, juga karena sikap mereka terhadap kehidupan, bukan hanya sukses di musik.
Netter: apakah mungkin konser di Beijing nanti minta ayah kamu tampil nyanyi?
DT: datang sih datang, mungkin gak akan nyanyi bersama, suaranya berat sama lagu saya mungkin bakal jadi kacau. (ketawa).
Netter: lagu "Gui"鬼/Ghost gak masuk di China, tapi apa bisa dinyanyikan di konser?
DT: mungkin kalau kita nyanyikan akan dilarang atau gak diijinkan, kami akan ganti sedikit liriknya, supaya lagu ini bisa lewat, jadi kami akan menyanyikan satu versi yang teruji. Karena saya masih berharap bisa membuat kejutan kalian melalui lagu ini.
MC: bagaimana?
DT: harus ganti liriknya.
Netter: bagaimana perasaan kamu terakhir bernyanyi bersama penonton lagu "Jiu Shi Ai Ni"就是爱你?
DT: waktu itu benar-benar sudah lelah, sekujur badan berkeringat, tenggorokan sudah capek, badan juga sudah capek, tapi hati sangat bagus, sangat senang. Kenapa lagu itu ditempatkan terakhir, lagu yang dipersembahkan untuk penonton, waktu penonton semua menyanyi ada perasaan tertentu, mereka gak perlu bicara, mereka gak perlu bilang "David, saya suka kamu" atau tepuk tangan, mereka bernyanyi saja, rasanya sampai akhir ada energi, suasananya penuh cinta.
MC: waktu sudah hampir habis, tapi masih banyak pertanyaan yang belum saya bacakan, saya harap lain kali David Tao datang lagi jadi tamu kita, ngobrol bareng penggemar. Terakhir, silakan David Tao beri pesan-pesan untuk penggemar.
DT: teman-teman netter semua, terima kasih kalian sudah bertanya begitu banyak, kita bisa ngobrol bersama, juga terima kasih untuk kru semuanya di sini, terima kasih pembawa acara, kameraman. Saya harap tanggal 10 September bisa ketemu kalian berbagi musik, ini pertama kalinya saya nyanyi di Beijing, saya sangat berharap bisa membawakan penampilan yang belum pernah kalian bayangkan sebelumnya, bukan hanya saya, tapi seluruh band di panggung, seluruh kru, akan memberi yang terbaik untuk kalian, semoga kalian baik-baik saja, semoga hari itu kita bisa main-main dengan gembira. Sampai nanti, 10 September.
MC: mewakili teman-teman netter, saya doakan konser kamu di Beijing nanti sukses
MC: dengan ini edisi "Celebrity Online" kali ini sudah berakhir, terima kasih semuanya, sampai jumpa.
No comments:
Post a Comment