Jun 14, 2007

Back to Padang

Ketiga kalinya aku kembali ke ranah Minang setelah 23 tahun. Bedanya dari perjalanan yang terdahulu adalah, kali ini aku mengerti bahwa pemandangan alam di Padang sungguh indah. Letaknya di pulau yang penuh dengan pegunungan, Bukit Barisan, tetapi kota Padang juga terletak persis di bibir pulau, sehingga sekali memandang bisa menangkap 2 view yang indah : pegunungan dan lautan!

Belum habis kekagumanku sejak hari pertama pelancongan karena di pinggir jalan saja sudah bisa melihat pantai dengan gratis tidak seperti di Jakarta yang harus bayar dulu untuk masuk ke wilayah Ancol, ditambah lagi kunjungan ke Universitas Andalas perguruan tinggi negeri di Padang yang tanahnya benar-benar sangat luas sekali,
memang situasinya tenang cocok untuk lokasi belajar, tapi ada ngerinya juga, karena masih banyak tanah kosong yang penuh semak belukar, agak rawan juga kalau masih berada di kampus sampai hari menjelang gelap. Sore itu ada satu pemandangan bagus yang berhasil kuabadikan. Hari sebenarnya panas terik, tapi rupanya di tempat lain mendung sudah sangat rendah dan awan gelap memayungi langit sebelah sana, menjadi latar belakang yang sangat artistik untuk bangunan Rektorat Universitas Andalas yang berdinding batu!

Kekhasan alam di Padang dan sekitarnya benar-benar membuat mulut berdecak kagum tak henti memuji karya sang Pencipta. Bukit yang menjulang tinggi,
mudah ditemukan di mana-mana, bagaikan gundukan tanah yang dibelah oleh pisau raksasa, dan dihiasi warna hijau pepohonan dan semak belukar. Danau yang tenang: sebutlah Danau Diatas Danau Dibawah, Danau Singkarak, Danau Maninjau, hanya beberapa dari lebih banyak lagi kumpulan air yang luas dan tenang di antara pegunungan. Tak kurang juga tentunya air terjun, sehingga tak usah jauh-jauh pergi ke Colorado, cukup ke Lembah Anai saja...

Bicara Padang tidak bisa tidak harus bicara makanan. Soto Padang yang paling gurih di Bufet Rajawali Jl.Ir Juanda. By the way, di Padang, Bufet adalah sebutan untuk Rumah Makan/Restoran. Tidak ada yang menyebut dirinya Rumah Makan Padang seperti yang menjamur di Jakarta, kecuali Rumah Makan Padang Sederhana, yang memang dibawa oleh orang Padang yang dari Jakarta; sehingga oleh orang Padangnya sendiri, Sederhana malah jadi bahan tertawaan. Jangan lupa juga beli Dendeng Garing Balado di Rumah Makan Ivon Jl.HOS Cokroaminoto. Untuk oleh-oleh mampir di Kripik Panda Jl.Kali Kecil II no.14B, menurutku cabenya itu pedas tapi enak banget! Ada lagi bukan yang terenak, tapi yang terlaris saat ini, Kripik Christine Hakim Jl. Nipah no.38. Jangan tertipu, ini bukan Christine Hakim bintang film veteran itu, tapi wajahnya emang mirip kok. Yang ini asli pengusaha lihai, strategi promosinya yang bagus.

Terakhir. Aku punya oleh-oleh gantungan kunci handmade dari kayu model Jam Gadang, ukurannya mungil, lucu. Nanti aku kirim satu deh buat DT hadiah ulang taunnya. Mau yang warna hitam, merah atau yang bening?? he he he...

No comments: