Kesampaian juga sekali lagi menonton konser David Tao di Singapore tanggal 8 Januari 2010, hari Jumat yang lalu. Konser diselenggarakan masih tetap di Singapore Indoor Stadium. Kali ini aku datang bareng teman fans yang ketemu sejak di konser Jakarta tahun 2008 yang lalu. Bermodal tekad untuk melihat DT sekali lagi, sampai harga kamar yang selangit pun terpaksa di-OK-in saja, apalagi aku belakangan sibuk dengan urusan kantor, tidak sempat mencari-cari pilihan lain yang lebih ekonomis.
Teman Singapore juga baik sekali mau booking tiket untuk kita yang di luar SG. Terimakasih untuk Rebecca yang mengkoordinasi pembelian tiket group sehingga bisa dapat diskon untuk pembelian banyak. Terimakasih untuk Fei yang sudah menyediakan asesoris sticklight dan gelang, dan juga untuk majalah-majalah yang memuat berita DT (dan Leihong, haha). Juga untuk Caroline yang mau bantu proses pembayaran tiketku. You are the best!
Konser David kali ini memang agak sedikit berbeda dengan yang terdahulu. Kali ini, jumlah musisi di atas panggung benar-benar dibatasi hanya 5 orang. David Tao vokal dan gitar, Goh Keng Long keyboard, JIngles pada bass, ditambah 2 personil dari Amerika(?) masing-masing pada gitar dan drum. Tidak ada backing vocal.
Penataan panggung juga sangat menarik menurutku. Beberapa furniture rumah dari era 70-an sebagai set panggung, untuk membawa suasana yang hangat: Lemari kayu, lampu meja, sofa kayu lengkap dengan bantalnya, radio transistor, pesawat televisi. Mungkin ini yang disebut David sebagai set panggung yang lebih "intimate".
Sore hari sebelum konser dimulai, David sempat mengeluh melalui twitternya, bahwa "barrier" pembatas antara panggung dan penonton terlalu membuat suasana menjadi menakutkan, seperti yang digunakan oleh polisi (ya, kalau di Jakarta seperti untuk antisipasi kerusuhan!). Padahal menurutnya, Singapore adalah tempat yang paling aman di Asia, lagipula mana mungkin penonton yang mayoritas cewek, bakalan menyerbu personel band ke panggung. Haha.. mungkin juga panitianya takut justru personel band yang bakal menyerbu penonton.... ^_~
Dari materi lagu, David membawakan lagu barat nyaris sebanyak lagu mandarinnya. Lagu David sendiri banyak diambil dari album terbaru, bagus deh. Yang paling kurang banyak dibawakan di konser yang terdahulu adalah lagu-lagu baru dari album Beautiful. Kenapa ya?
Nah, kali ini lagu barat yang dibawakan, semuanya nomor-nomor lawas Rock. Aku sendiri terus terang banyak tidak tahu judul lagunya apa, hanya sepertinya pernah dengar saja lagu-lagu oldies Rock itu. Beberapa sih cukup familiar, seperti Hotel California, Whiter Shade of Pale(?)... Tapi meskipun tidak tahu judulnya, musik Rock nggak bisa dilewatkan begitu saja! Hentakan drumnya bikin kaki nggak bisa berhenti menggebrak bumi. Mantap! David pun makin bersemangat karena semua barisan depan, (yah mungkin hanya 5 baris terdepan, aku di baris ke-5) yang berjingkrak habis. Karena beberapa kali aku nengok ke belakang, penonton di barisan belakangku semuanya duduk manis di bangkunya. Hehe... Benar-benar pesta yang tak terlupakan, apalagi ditambah hadirnya paduan suara anak-anak Singapore sebagai pengiring di lagu Big Mess dan Black Tangerine, musik keras ditingkahi suara lembut anak-anak.... David dan band membawakan lagu dengan all out, penonton pun menyambut dan mengiringi setiap lagu dengan all out. Sorry, nggak bisa menemukan kata bahasa Indonesia yang tepat untuk all out.
Pada akhirnya, meskipun David kali ini tidak turun panggung, tidak ada segmen khusus untuk salaman sama penonton seperti di konser-konser sebelumnya, tapi hati ini puas bukan main. Acungan jempol untuk sound systemnya yang benar-benar yahud, seolah-olah speaker itu ada di sebelah kiri kanan telinga, tapi tidak bikin pekak sama sekali. Beberapa teman di twitter sih mengatakan ada sedikit kekurangan pada sound systemnya. Tapi sepertinya hanya suara minoritas. Yang lebih hebat lagi adalah lightingnya. Di beberapa hasil foto jepretan fans dan media, sorot sinar putih yang berpendar di ruangan dan latar belakang panggung yang gelap pekat, membuat suasananya jadi semakin .... bukan romantis, tapi mungkin "intimate" meminjam istilah David lebih tepat. Perasaan sepertinya aku pernah berada di "ruang tamu" kecil itu, dan nyaman.
Yah begitulah kesanku dari konser kali ini. Hmmm sebenarnya tadi tidak berniat untuk menulis segini panjang. Ternyata untuk mengungkapkan perasaan itu butuh waktu yang tidak singkat. Sekarang sudah hampir setengah satu. Oh! ntar pagi masih harus bangun dan kerja .......
January 15, 2010
Photos from omy